Akibat tanggul sungai Wulan jebol pada hari kamis (8/2/24) dan tanggul sungai Ngemplik pada Jum'at (9/2/24) pagi, wilayah yang berada di kecamatan Karanganyar hingga hari ini masih terendam banjir.
Berdasarkan keterangan dari Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Semarang, Budiono, Operasi SAR evakuasi warga terdampak banjir hingga hari kedua, Tim SAR gabungan hingga sore ini telah berhasil mengevakuasi total sebanyak 1.220 warga di 7 desa yang ada di wilayah kecamatan Karanganyar Demak.
Ketujuh desa antara lain Desa karanganyar, Desa norowito, desa Kedungwaru, desa kotakan, desa ketanjung, desa ngumpil dan desa ngemplik.
"Para warga diungsikan ke posko induk jembatan tanggulangin, posko terminal Jati Kudus & Posko Balai Desa Jati Kudus, karena memang wilayah terdampak berbatasan langsung dengan kabupaten Kudus" ujar Budiono.
Banjir akibat tanggul sungai Wulan jebol ini telah mengakibatkan ribuan rumah tenggelam dan ribuan warga harus mengungsi. Selain itu banjir juga menutup akses utama jalur Pantura Kudus-Demak tepatnya di dekat Tanggulangin Kudus sehingga membuat arus lalu lintas lumpuh.
Hingga malam ini tim SAR gabungan masih melakukan evakuasi ke desa kedungbanteng dan desa Karanganyar dengan perahu karet. Desa kedungbanteng sempat terisolir, terjangan arus sangat kuat dijalur jalan desa sehingga perahu karet tidak bisa menembus.
"Arus banjir di desa kedungbanteng mulai landai dan bisa ditembus perahu karet. Semoga masyarakat disana bisa lekas dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Dan semoga juga banjir cepat surut mengingat cuaca cukup cerah dan hujan tidak turun" tutup Budiono.