Kasus kebakaran yang melanda gunung Lawu dan gunu...

Kasus kebakaran yang melanda gunung Lawu dan gunung-gunung lain di Jawa Tengah menjadi topik hangat pada acara talkshow kompas TV Jawa Tengah yang menghadirkan narasumber Agus Haryono, Kepala Kantor Basarnas Kantor SAR Semarang dan Gembong Purwanto Nugroho, Kasi Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah (23/10).

Dipandu oleh Presenter Arizona Galih, program “Sorotan: Musim Kemarau Rawan Kebakaran Lahan dan Hutan” banyak membahas peristiwa kebakaran gunung Lawu yang mengakibatkan delapan pendaki meregang nyawa. Kemarau di tahun 2015 ini bagi Jawa Tengah memang tahun kemarau yang panjang dan tidak disangka-sangka. “Kebakaran hutan tahun ini mengalami peningkatan” ujar Gembong menjawab pertanyaan dari presenter akan frekuensi kebakaran di tahun 2015. “tahun 2014 kebakaran tidak meluas, hanya terjadi di Merbabu, namun bisa ditanggulangi, tapi 2015 ini kebakaran hampir terjadi di semua hutan gunung se Jawa tengah” sambungnya kemudian.

Senada dengan Gembong, Agus juga mengungkapkan bahwa ditahun 2015 ini kasus kebakaran hutan banyak terjadi. “ tahun 2014 kami tidak perlu turun, tapi tahun ini akhirnya kami menurunkan personil utk membantu BPBD mengatasi kebakaran di gunung Ungaran” ungkap Agus. “Terbaru kami melakukan evakuasi di gunung Lawu terhadap pendaki yang terjebak kebakaran hutan Lawu, alhamdulillah semua sudah terevakuasi meskipun dalam keadaan meninggal dunia” lanjutnya kemudian.

Diakhir acara, Gembong selaku perwakilan dari BPBD Jawa Tengah menghimbau agar masyarakat harus bisa memahami dan mengetahui penyebab terjadinya suatu bencana dan musibah dan tahu cara mengatasinya. “Cek instalasi listrik untuk menghindari kebakaran, juga kenali kondisi alam saat diluar (mendaki), apakah kering atau basah. Kalau kering kemudian menghidupkan api, ya saat mematikan api, harus dipastikan benar-benar padam” himbau Gembong.

Sedangkan Agus berpesan kepada masyarakat terutama pendaki untuk lebih menguasai pengetahuan jungle rescue serta cara bertahan di hutan. “syukur-syukur punya GPS, punya ilmu survival, dan lebih bagus lagi apabila ada peralatan komunikasi seperti HT, sehingga komunikasi bisa berjalan dengan baik” pesan Agus. “ Dan sekarang mau memasuki musim penghujan, waspadai banjir dan longsor, bekali water rescue, bagaimana menyelamatkan diri dan orang lain. Dan yang penting siapkan tas bencana, yang berisi barang-barang yang harus dibawa saat mengungsi” imbuh Agus yang sudah dua tahun memimpin Kantor SAR Semarang.

“Buat masyarakat yang membutuhkan bantuan kami silahkan menghubungi kami di nomor telepon 024 – 7629192, kami siap 24 jam kapanpun dibutuhkan” tutup Agus.